Malang, 25 Februari 2025 – Program Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik memasuki tahap Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilaksanakan secara serentak pada Selasa (25/2). Kegiatan ini dipusatkan di tiga lokasi, yaitu Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung; Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo; dan Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung. Monev ini bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan program yang dijalankan oleh para mahasiswa peserta KSM Tematik di masing-masing desa.

Dalam kegiatan ini, Rektor beserta para Wakil Rektor didampingi tim LPPM UNISMA turun langsung ke lapangan untuk melakukan evaluasi. Setiap lokasi mendapatkan kunjungan dari salah satu pimpinan universitas yang bertugas memastikan program berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Rektor melakukan monev di Desa Sidorejo didampingi oleh kapus pengabdian kepada masyarakat, sementara para Wakil Rektor dan tim LPPM yang lainnya disebar ke Desa Poncokusumo dan Desa Senggreng.

Monev ini menjadi momen penting bagi mahasiswa peserta KSM Tematik untuk mempresentasikan capaian program yang telah mereka laksanakan di desa masing-masing. Program yang diusung mencakup berbagai bidang, seperti pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi desa, pendidikan, serta kesehatan.

Rektor dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap usaha dan dedikasi mahasiswa dalam mengembangkan program yang berdampak positif bagi masyarakat. “Kami melihat banyak inovasi yang lahir dari tangan mahasiswa. Program KSM Tematik ini bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga bagaimana membangun sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan solusi atas permasalahan lokal,” ujarnya.

Masyarakat di masing-masing desa juga memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Kepala Desa Sidorejo mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswa dalam KSM Tematik memberikan manfaat besar, terutama dalam peningkatan keterampilan warga serta penguatan sektor ekonomi desa.
Hasil dari Monev ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan program KSM Tematik di sisa waktu yang ada, sehingga program ini dapat terus memberikan manfaat yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat desa yang menjadi sasaran pengabdian mahasiswa.