BUPATI MALANG LEPAS KKN-PPM 2020

Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., melepas 800 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Malang (Unisma).  Pelepasan tersebut dilaksanakan di Halaman Kampus Unisma, Sabtu (1/2) pagi. Peserta KKN yang berasal dari semua fakultas yang ada di unisma ini disebar di empat Kecamatan, yaitu di Kecamatan Wajak, Dampit, Tirtoyudo, Ampelgading dengan mencangkup 24 desa.

Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisma, Dr. Nour Athiroh melaporkan, bahwa KKN tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN Unisma kali ini berkonsep tematik berbasis outcame. ” KKN tematik merupakan ide murni rektor Unisma yang dalam proses persiapan dan pematangannya langsung terlibat, KKN tematik merupakan sebuah program KKN yang memfokuskan mahasiswa terhadap satu bidang untuk mengungkap potensi yang ada sekaligus mengembangkannya bersama masyarakat. ” Terangnya.

Dalam arahannya, Bupati Malang, Drs. HM Sanusi MM, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Unisma, yang selalu menempatkan kegiatan KKN nya di wilayah Kabupaten Malang. Dimana Kabupaten Malang adalah berbasis pedesaan. ” Sesuai dengan program pemerintah pusat, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dan dari desa dengan semangat desa kuat, negara maju. Jadi sangat tepat sekali, untuk kegiatan KKN ini mengarah kesana, ” katanya.

Pak Sanusi menjelaskan, bahwa pelayanan dasar pemerintah dalam jangka panjang dan jangka menengah sesuai dengan peraturan undang-undang, ditekankan pada 5 hal, yaitu pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, perumahan, serta ketertiban dan keamanan. Di Bidang pendidikan, Presiden menekankan pada dua hal, yakni pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendidikan karakter.

“Saya berharap keduanya harus ada di Unisma ini, keduanya harus berimbang.” Tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Malang pun menyebutkan untuk pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Malang, sudah berjalan dengan baik. Bedah rumah menjadi program yang dilakukan pemkab dalam upaya menjadikan perumahan yang layak huni dimasyarakat,

“Saya juga meminta bagi peserta KKN ini, untuk ikut mendata Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) diwilayahnya untuk segera dilaporkan melalui Dinas Cipta Karya. Nanti Pemkab bersama Baznas akan bantu, kita sudah melakukan 1400 bedah rumah untuk RTLH.” Imbuhnya.

Terakhir, Bupati memberikan tantangan kepada peserta KKN untuk berlomba menjadi yang terbaik. “Nantinya, setelah KKN ini selesai, akan dinilai, desa mana yang berubah prilaku dan kesejahteraannya. perubahan tersebut akan dinilai dan memperebutkan total hadiah Rp 20 Juta rupiah,” pungkasnya.